Bukan Sekadar Benjolan: Ketika Tubuh Berbicara
Selama ini, banyak orang meyakini bahwa ciri kanker payudara pertama pasti berupa benjolan yang bisa diraba. Meski benjolan adalah salah satu sinyal yang paling dikenal, kenyataannya kanker payudara sering kali “berbicara” lewat isyarat lain yang sering dianggap enteng atau dikira masalah ringan.
Artikel ini mengajak Anda mengenali perubahan tubuh yang tampak sepele, namun pada kondisi tertentu bisa menjadi petunjuk awal yang layak diperhatikan.
Benjolan: Tapi Itu Belum Akhir Cerita
Memang benar: benjolan atau penebalan jaringan di payudara atau ketiak sering dianggap sebagai sinyal awal kanker payudara. Namun, dalam banyak kasus, benjolan ini bisa bersifat jinak.
Menurut WebMD, benjolan atau pembesaran di payudara atau ketiak yang menetap adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan. Benjolan ini bisa terasa keras, atau sebaliknya agak lembut, dan bisa juga tidak terasa sakit sama sekali. Bahkan terkadang benjolan tidak dapat dipisahkan dari kulit atau jaringan di sekitarnya. Namun penting diingat: tidak semua benjolan itu kanker, tetapi setiap benjolan yang terasa baru, berbeda, atau menetap lebih dari beberapa hari perlu dievaluasi lebih lanjut oleh tenaga medis.
Ketika Kulit Ikut Menyuarakan Perubahan
Tahukah Anda bahwa kulit payudara juga dapat menunjukkan sinyal lebih awal yang subtil? Perubahan pada tekstur atau tampilan kulit payudara atau puting bisa menjadi petunjuk bahwa ada sesuatu yang tidak biasa. Kulit payudara yang tampak berlekuk atau cekung (seperti kulit jeruk), ada kerutan, kemerahan, pembengkakan lokal, atau sensasi tebal di permukaan kulit adalah beberapa bentuk perubahan yang pernah dilaporkan oleh pasien kanker payudara.
Pada jenis kanker payudara inflamasi, perubahan ini dapat muncul cepat: payudara tampak membengkak, terasa hangat, kemerahan, atau seperti ruam yang tidak sembuh.
Pada kondisi yang jarang terjadi, ada juga Penyakit Paget pada payudara, yaitu kanker yang menyerang permukaan puting dan areola. Gejalanya bisa berupa kemerahan, sisik, gatal, atau eksudat (keringan) pada kulit puting. Sayangnya, bentuk ini mudah keliru dianggap sebagai masalah kulit umum seperti dermatitis.
Puting: Perubahan Kecil, Tanda Besar
Perubahan pada puting susu, baik dari bentuk maupun keluarnya cairan, tidak boleh diabaikan. Kadang muncul cairan bening atau bernoda darah yang keluar dari puting padahal tidak dalam masa menyusui atau kehamilan. Keluarnya cairan dari puting (terutama jika berdarah) bisa menjadi salah satu gejala yang perlu dicurigai. Selain itu, puting bisa mengalami retraksi (tertarik ke dalam), perubahan posisi, atau pergeseran bentuknya tanpa sebab yang jelas. Sebuah puting yang tiba-tiba berubah posisi atau tampak berbeda dari biasanya bisa menjadi sinyal dini bahwa jaringan di baliknya mengalami perubahan.
Kelenjar Getah Bening & Rasa Sakit Tak Wajar
Terkadang, sebelum benjolan di payudara terlihat jelas, fokus penyakit sudah merambat ke kelenjar getah bening di area ketiak atau leher. Anda mungkin merasakan benjolan di bawah lengan atau dekat selah leher yang baru (dan tidak membaik dalam beberapa hari). Pembengkakan pada kelenjar getah bening bisa muncul bahkan sebelum tumor payudara terasa.
Seiring kanker tumbuh, timbul rasa nyeri atau ketidaknyamanan lokal bisa muncul, meski tidak selalu. Beberapa pasien melaporkan rasa perih atau sensasi “tertarik” di bagian tertentu payudara atau puting. Namun, pada banyak kasus, payudara tetap tidak nyeri hingga penyakit menjadi lebih lanjut.
Bila Kanker Menyebar, Tubuh “Berbicara” Lain
Jika kanker tidak terdeteksi lebih awal dan mulai menyebar (metastasis), gejala bisa muncul di bagian tubuh lain yang tampaknya tidak berkaitan dengan payudara.
Jika menyebar ke tulang: muncul nyeri tulang menetap.
Jika ke paru-paru: timbul sesak napas atau batuk yang tidak sembuh.
Jika ke hati: perut membengkak, nafsu makan menurun, atau kulit menguning.
Jika ke otak atau sumsum tulang belakang: muncul pusing, kebingungan, atau gangguan saraf.
Perlu ditekankan, meskipun sudah menyebar, sel kanker tetap berasal dari payudara, sehingga pengobatannya tetap difokuskan pada karakteristik kanker payudara tersebut.
Mengapa Gejala Tak Terduga Sering Diabaikan?
Karena sebagian besar perubahan ini tampak ringan dan bisa disalah artikan sebagai gangguan kulit atau hormon, banyak orang menunda konsultasi ke dokter. Di samping itu, kanker payudara pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, membuat penderitanya merasa tidak “ada yang salah.”
Faktor risiko seperti usia (umumnya di atas 40 tahun), riwayat keluarga, mutasi genetik (misalnya BRCA1/BRCA2), paparan hormon, dan densitas jaringan payudara juga memainkan peranan penting. Karena itu, seseorang yang memiliki faktor risiko tinggi harus lebih waspada terhadap setiap perubahan kecil pun.
Kapan Harus Memeriksakan Diri?
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika Anda mendapati salah satu dari gejala berikut* pada payudara atau area sekitarnya, pertimbangkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter:
Benjolan baru di payudara atau ketiak yang tidak hilang dalam beberapa hari
Perubahan tampilan kulit payudara (cekungan, kemerahan, tekstur seperti kulit jeruk)
Keluarnya cairan dari puting (terutama berdarah atau berbeda dari biasa)
Perubahan bentuk atau retraksi pada puting
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak
Nyeri lokal yang menetap tanpa sebab jelas
Perlu diketahui bahwa ada orang yang mengalami dua atau lebih gejala sekaligus, tapi ada juga yang cuma satu saja. Inilah pentingnya mengenali tubuh sendiri.
Kesadaran Dini & Langkah Berikutnya
Mengetahui apa yang normal pada payudara Anda sendiri adalah langkah awal penting. Perbedaan sedikit pun bisa menjadi sinyal. Jika perubahan muncul, meskipun Anda merasa sehat secara umum, pemeriksaan medis seperti mamografi, USG, atau konsultasi spesialis payudara wajib dilakukan.
Mengandalkan benjolan saja sebagai patokan bisa berisiko, karena kanker bisa “diam” terlebih dahulu lewat tanda-tanda halus. Dengan mengenali “bisikan tubuh” yang tampak ringan, peluang untuk mendeteksi kanker pada tahap lebih awal terbuka lebar dan umumnya prognosisnya lebih baik.
Solusi dari KALGen Innolab
Mengenali tanda-tanda awal hanyalah langkah pertama; agar penanganan menjadi lebih tepat dan personal, KALGen Innolab menawarkan layanan diagnosa molekular dan genetik mutakhir yang mampu membantu dokter mengidentifikasi karakteristik spesifik kanker payudara pada tiap pasien. Misalnya, melalui uji genetik seperti MammaPrint dan BluePrint, pasien bisa mengetahui profil risiko kekambuhan serta prediksi manfaat terapi tertentu. Dengan demikian, terapi yang direkomendasikan dapat disesuaikan secara individual, meminimalkan efek samping yang tidak perlu, serta meningkatkan efektivitas pengobatan. Dukungan teknologi dan tenaga ahli di KALGen Innolab menjadikan deteksi dini lebih dari sekadar teori,melainkan sebuah solusi nyata bagi upaya pencegahan dan penanganan kanker payudara secara lebih optimal.
Referensi:
Agendia. (n.d.). Recognizing common breast cancer symptoms & the importance of early detection. Retrieved from https://agendia.com/breast-cancer-symptoms-early-signs/
Cleveland Clinic. (2023, September 25). Breast Cancer. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3986-breast-cancer
WebMD. (2025, March 9). Breast Cancer Symptoms You May Not Know. Retrieved from https://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-less-common-symptoms